MAKALAH ILMU NAHU
AL MAF’ULU BIHI
DI
BUAT
OLEH
MUHAMMAD ARIFUDDIN
URWARTUL WUSKA
ZULKARNAINI USMAN
PEMBIMBING
USTADZAH ULFI HAYATI MA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
SYAMSYUDDUHA – ACEH UTARA
2017
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR………………………………………………………………………....i
BAB I…………………………………………………………………………..........................1
BAB
II...........…………………………………………………………………………..............2
KESIMPULAN…………………………………………………………………………….......5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….........5
Diselesaikan pada tanggal 16 Desember 2017
Pemakalah
KATA PENGANTAR
Dengan nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang,penulis mengucapkan
puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT. Karena atas rahmat,hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. begitu shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada nabi Muhammad saw beserta para sahabat,keluarga dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “al Maf’ulu bihi” ini
penulis sedikit mengalami kesulitan dan rintangan namun berkat bantuan yang di
berikan dari berbagai pihak,sehingga kesulitan-kesulitan tersebut bias teratasi
dengan baik. dengan demikian penulis
lewat lembaran ini ingin mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada mereka, teriring doa agar segenap bantuannya dalam urusan penyelesain
makalah ini, sehingga bernilai ibadah disisi
ALLAH SWT.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa makalah ini bukanlahsebuah proses
akhir dari segalanya, melainkan langkah awal yang masih memerlukan banyak
koreksi, oleh karena itu kritik dan sran sangat diharapkan untuk penyempurnaan
makalh selanjutnya, Amin.
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti
yang telah kita ketahui bahwa al Maf’ulu bihi merupakan salah satu
bentuk komponen dasar bagi kita pemula yang sedang belajar bahasa arab, dalam
mempelajari al Maf’ulu bihi sebenarnya kita perlu untuk memperjelas
kembali bagaimana proses al Maf’ulu bihi boleh terdapat dalam sebuah
kalimat .untuk lebih jelasnya disini penulis akan mencoba untuk mejelaskan
sedikit bagaimanakah al Maf’ulu bihi ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun pemabahasan yang terdapat pada pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
·
Bagaimanakah pengertian al Maf’ulu bihii ?
·
Bagaimanakah status beserta hukum al Maf’ulu bihi dalam
sebuah susunan kalimat ?
·
Macam-macam contoh al Maf’ulu bihi !
C. Tujuan Penulisan
Kami sebagai penulis sadar bahwa dalam pembuatan
makalah ini terdapat berbagai macam kekurangan, namun disini kami akan berusaha
untuk menampilkan tujuan penulisan ini sesempurna mungkin. Berikut
tujuan-tujuan penulisan tersebut:
·
Dapat memahami pengertian al Maf’ulu bihi
·
Dapat mengenali segala hukum dan status al Maf’ulu bihi
·
Dapat mengenali contoh-contoh al Maf’ulu bihi secara mudah
1
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian al
Maf’ulu bihi
al Maf’ulu bihi secara bahasa memilki beberapa makna diantaranya adalah sesuatu
yang dikerjakan, atau sesuatu yang ditimpakan, namun ada juga yang memaknai al
Maf’ulu bihi dengan korban dan macam-macam lainnya.
Sedangkan
al Maf’ulu bihi menurut istilah sebagai berikut
هو الاسمُ المنصوب الذي يقَعُ بِهِ الفِعل, نحو: ضربتُ زيداً، ورَكِبتُ
الفَرَسَ
المفعول به
Pengertian al Maf’ulu bihi adalah satu isem
marfu’ yang jatuh perbuatan diatasnya. Maka setiap apa saja yang menjadi
sesuatu yang terkena imbas sebuah perbuatan secara istilahi-nya dapat dikategorikan
dalam al Maf’ulu bihi. Contoh mudahnya adalah ضربتُ زيداً, dalam
contoh ini terdapat sebuah kejadian pemukulan yakni pemukulan terhadap si Zaid,
dalam contoh ini Zaid merupakan al Maf’ulu bihi karena pemukulan tersebut berdampak atau terjadi kepadanya.
B.
Status dan Hukum-hukum al Maf’ulu bih
Seperti yang telah kita ketahui bahwa al Maf’ulu
bihi berbeda statusnya dengan al Fa’il, kalau pada Fail dihukumkan ‘Umdah
maka pada al Maf’ulu bihi dihukumkan Fudlah adapun pengertian ‘Umdah dan
Fudlah sebagai berikut:
العمدة هي ما
كان محتاجا فى الكلام
‘ Umdah
adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan
dalam sebuah susunan kalimat, sehingga dari definisi ini dapat kita fahami
bahwa sesuatu yang dihukumkan ‘Umdah tidak bisa dibuangkan dalam sebuah susunan
kalimat, hal ini disebabkan sesuatu tersebut merupakan penyempurna bagi susunan
kalimat itu sendiri.
الفضلة هي ما
كان غير محتاج فى الكلام
2
Fudlah
adalah sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan dalam sebuah susunan kalimat, maka
oleh karena demikian sesuatu tersebut boleh untuk dibuangkan.
Adapun hukum dan pembagian al Maf’ulu bihi bila
ditinjau kepada bentuk yang terdapat pada
al Maf’ulu bihi itu sendiri, maka al Maf’ulu bihi terbagi
dalam dua macam, yakni sebagai berikut:
المفعول به قسمان: ظاهر , ومُضمَر. فالظاهر ضربتُ زيداً، ورَكِبتُ الفَرَسَ
Untuk yang pertama adalah al Maf’ulu bihi secara
Dzahir, maksud dari al Maf’ulu bihi Dzahir adalah kalimat yang menjadi al Maf’ulu bihi
berbentuk isem Dzahir, walaupun ‘irabnya secara taqdir, seperti contoh ضربتُ موسى , dalam
contoh ini lafadz Musa di’irabkan
sebagai al Maf’ulu bihi namun secara ‘irab taqdiri.
والمضمر قسمان:
مُتَّصِل، ومُنفَصِل.
فالمتصل اثنا
عشر، وهي: ضربَنِي، وضَرَبَنا، وضَرَبَكَ، وضَرَبَكِ، وضَرَبَكُما، وضَرَبَكُم، وضَرَبَكُنَّ،
وضَرَبَهُ، وضَرَبَهَا، وضَرَبَهُمَا، وضَرَبَهُم، وضَرَبَهُنَّ.
والمنفصل اثنا
عشر، وهي: إيَّاي، وإيَّانا، وإيَّاكَ، وإيَّاكِ، وإيَّاكما، وإيَّاكم،
وإيَّاكُنَّ، وإيَّاه، وإيَّاها، وإيَّاهما، وإيَّاهم، وإيَّاهُنَّ.
Yang
kedua adalah al Maf’ulu bihi secara Mudzmar, maksud dari al
Maf’ulu bihi secara Mudzmar adalah al Maf’ulu bihi yang jatuh
pada kaimat isem dzamir baik mutashil ataupun munfashil.
Sedangkan
pembagian al Maf’ulu bihi bila ditinjau kepada posisi al Maf’ulu bihi,
maka al Maf’ulu bihi terbagi dalam tiga macam pembagian sebagai berikut:
1. al Maf’ulu bihi
Muakkhar ‘anil Fi’il
و
اْلأَصلُ فِى المَفْعُولِ بِهِ أَن يَتَأَخَّرَ عَنِ الْفِعْلِ نحو فَتَحَ زَيْدٌ
الْبَابَ
3
al
Maf’ulu bihi Muakkhar ‘anil Fi’Il adalah posisi dasar dari al Maf’ulu bihi yaitu posisi
tertakhir dari Fi’Il dan Fa’il, sangat banyak contoh yang
menerapkan metode ini, hal tersebut disebakan karena penerapan seperti ini
sangat mudah difahami oleh pemula.
2.
al Maf’ulu bihi al Mutawassat baina Fi’Il wa al Fa’il
وَ
قَدْ يَتَوَسَّطُ بَيْنَ اْلفِعْلِ وَالْفَاعِلِ جَوَازًا نَحْوُ قَوْلِهِ
تَعَالَى وَلَقَدْ جَاءَ آَلَ فِرْعَوْنَ اْلنَذْرُ, وَوُجُوْبًا نَحْوُ قَوْلِهِ
تَعَالَى شَغَلَتْنَا اَمْوَالُنَا وَاَهْلُنَا
al
Maf’ulu bihi al Mutawassat baina Fi’Il wa al Fa’il merupakan posisi yang
kedua yang boleh diterapkan pada al Maf’ulu bihi, pada dasarnya al
Maf’ulu bihi harus tetap berada di posisi akhir, namun al Maf’ulu bihi boleh
juga untuk di letakkan pada posisi pertengahan antara Fi’Il dan al
Fa’il, hal ini dibolehkan pada al Maf’ulu bihi disebabkan pada
al Qur’an dan sunnah terdapat penerapan sedemikian.
3. al Maf’ulu bihi al Mutaqaddam ‘aanil Fi’Il wa al Fa’il
وَ قَدْ يَتَقَدَّمُ عَنِ اْلفِعْلِ
وَاْلفَاعِلِ نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَ اِيَّاكَ
نَسْتَعِيْنُ
al
Maf’ulu bihi al Mutawassat baina Fi’Il wa al Fa’il adalah penerapan yang terakhir yang bisa digunakan
pada al Maf’ulu bihi, pada penerapan ini al Maf’ulu bihi berada
pada posisi pengawalan susunan al Jumlatul Fi’liyyah.
C. Macam-macam
Contoh al Maf’ulu bihi
Terdapat berbagai macam contoh al Maf’ulu bihi
dalam al Qur’an dan sunnah, untuk dapat memahami contoh-contoh tersebut, maka
sangat dianjurkan untuk para pemula agar memahami penerapan al Maf’ulu bihi yang telah terdahulu diatas, di antara
contoh-contoh al Maf’ulu bihi dapat kita uraikan sebagai berikut:
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ
مَثابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْناً وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقامِ إِبْراهِيمَ مُصَلًّى
وَعَهِدْنا إِلى إِبْراهِيمَ وَإِسْماعِيلَ أَنْ طَهِّرا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ
وَالْعاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
4
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْراهِيمُ الْقَواعِدَ مِنَ الْبَيْتِ
وَإِسْماعِيلُ رَبَّنا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
وَما كانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنا
ذُنُوبَنا وَإِسْرافَنا فِي أَمْرِنا وَثَبِّتْ أَقْدامَنا وَانْصُرْنا عَلَى
الْقَوْمِ الْكافِرِينَ
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
·
al Maf’ulu bihi merupakan salah satu bentuk penyusunan bahasa dalam ilmu Nahwu,
maka sangat dianjurkan kepada kita para pemula untuk mengenali dan memahami al
Maf’ulu bihi ini.
·
al Maf’ulu bihi memiliki banyak kegunaan dalam jurusan bahasa arab,maka sangat
penting mempelajarinya bagi kita para pemula.
DAFTAR
PUSTAKA
Al
Mutammimah al Jurummiyah
cet al Haramain hal 03 jilid 02
Sang
Pangeran Nahwu cet Qalam Ponpes Lirboyo
5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar