Kamis, 28 Desember 2017

al Maf'ul bihi


MAKALAH ILMU NAHU
AL MAF’ULU BIHI
                                                                       DI                                                                       
BUAT
OLEH
MUHAMMAD ARIFUDDIN
URWARTUL WUSKA
ZULKARNAINI USMAN
PEMBIMBING
USTADZAH ULFI HAYATI MA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
SYAMSYUDDUHA – ACEH UTARA
2017

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR………………………………………………………………………....i
BAB I…………………………………………………………………………..........................1
BAB II...........…………………………………………………………………………..............2
KESIMPULAN…………………………………………………………………………….......5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….........5









                                                            Diselesaikan pada tanggal 16 Desember 2017
                                                                        Pemakalah



KATA PENGANTAR
Dengan nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang,penulis mengucapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT. Karena atas rahmat,hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. begitu shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad saw beserta para sahabat,keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “al Maf’ulu bihi” ini penulis sedikit mengalami kesulitan dan rintangan namun berkat bantuan yang di berikan dari berbagai pihak,sehingga kesulitan-kesulitan tersebut bias teratasi dengan baik. dengan demikian  penulis lewat lembaran ini ingin mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada mereka, teriring doa agar segenap bantuannya dalam urusan penyelesain makalah ini, sehingga bernilai ibadah disisi  ALLAH SWT.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa makalah ini bukanlahsebuah proses akhir dari segalanya, melainkan langkah awal yang masih memerlukan banyak koreksi, oleh karena itu kritik dan sran sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalh selanjutnya, Amin.



                                                                                                                                                                                                                                                             
                                                                                               
i
BAB I
PENDAHULUAN


 A. Latar Belakang

            Seperti yang telah kita ketahui bahwa al Maf’ulu bihi merupakan salah satu bentuk komponen dasar bagi kita pemula yang sedang belajar bahasa arab, dalam mempelajari al Maf’ulu bihi sebenarnya kita perlu untuk memperjelas kembali bagaimana proses al Maf’ulu bihi boleh terdapat dalam sebuah kalimat .untuk lebih jelasnya disini penulis akan mencoba untuk mejelaskan sedikit bagaimanakah al Maf’ulu bihi ini.

B. Rumusan Masalah
            Adapun pemabahasan yang terdapat pada pada makalah ini adalah sebagai berikut:
·         Bagaimanakah pengertian al Maf’ulu bihii ?
·         Bagaimanakah status beserta hukum al Maf’ulu bihi dalam sebuah susunan kalimat ?
·         Macam-macam contoh al Maf’ulu bihi !

C. Tujuan Penulisan
                 Kami sebagai penulis sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat berbagai macam kekurangan, namun disini kami akan berusaha untuk menampilkan tujuan penulisan ini sesempurna mungkin. Berikut tujuan-tujuan penulisan tersebut:
·         Dapat memahami pengertian al Maf’ulu bihi
·         Dapat mengenali segala hukum dan status al Maf’ulu bihi
·         Dapat mengenali contoh-contoh al Maf’ulu bihi  secara mudah







1
BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian al Maf’ulu bihi


            al Maf’ulu bihi secara bahasa memilki beberapa makna diantaranya adalah sesuatu yang dikerjakan, atau sesuatu yang ditimpakan, namun ada juga yang memaknai al Maf’ulu bihi dengan korban dan macam-macam lainnya.
            Sedangkan al Maf’ulu bihi menurut istilah sebagai berikut

                  هو الاسمُ المنصوب الذي يقَعُ بِهِ الفِعل, نحو: ضربتُ زيداً، ورَكِبتُ الفَرَسَ  المفعول به

            Pengertian al Maf’ulu bihi adalah satu isem marfu’ yang jatuh perbuatan diatasnya. Maka setiap apa saja yang menjadi sesuatu yang terkena imbas sebuah perbuatan secara istilahi-nya dapat dikategorikan dalam al Maf’ulu bihi. Contoh mudahnya adalah  ضربتُ زيداً, dalam contoh ini terdapat sebuah kejadian pemukulan yakni pemukulan terhadap si Zaid, dalam contoh ini Zaid merupakan al Maf’ulu bihi karena pemukulan tersebut berdampak atau terjadi kepadanya.

B. Status dan Hukum-hukum al Maf’ulu bih
            Seperti yang telah kita ketahui bahwa al Maf’ulu bihi berbeda statusnya dengan al Fa’il, kalau pada Fail dihukumkan ‘Umdah maka pada al Maf’ulu bihi dihukumkan Fudlah adapun pengertian ‘Umdah dan Fudlah sebagai berikut:

العمدة هي ما كان محتاجا فى الكلام
           Umdah  adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam sebuah susunan kalimat, sehingga dari definisi ini dapat kita fahami bahwa sesuatu yang dihukumkan ‘Umdah tidak bisa dibuangkan dalam sebuah susunan kalimat, hal ini disebabkan sesuatu tersebut merupakan penyempurna bagi susunan kalimat itu sendiri.

الفضلة هي ما كان غير محتاج فى الكلام
2
            Fudlah adalah sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan dalam sebuah susunan kalimat, maka oleh karena demikian sesuatu tersebut boleh untuk dibuangkan.

Adapun hukum dan pembagian al Maf’ulu bihi bila ditinjau kepada bentuk yang terdapat pada  al Maf’ulu bihi itu sendiri, maka al Maf’ulu bihi terbagi dalam dua macam, yakni sebagai berikut:

المفعول به قسمان: ظاهر , ومُضمَر. فالظاهر ضربتُ زيداً، ورَكِبتُ الفَرَسَ
                Untuk yang pertama adalah al Maf’ulu bihi secara Dzahir, maksud dari al Maf’ulu bihi Dzahir  adalah kalimat yang menjadi al Maf’ulu bihi berbentuk isem Dzahir, walaupun ‘irabnya secara taqdir, seperti contoh ضربتُ موسى , dalam contoh ini lafadz Musa  di’irabkan sebagai al Maf’ulu bihi namun secara ‘irab taqdiri.

والمضمر قسمان: مُتَّصِل، ومُنفَصِل.
فالمتصل اثنا عشر، وهي: ضربَنِي، وضَرَبَنا، وضَرَبَكَ، وضَرَبَكِ، وضَرَبَكُما، وضَرَبَكُم، وضَرَبَكُنَّ، وضَرَبَهُ، وضَرَبَهَا، وضَرَبَهُمَا، وضَرَبَهُم، وضَرَبَهُنَّ.
والمنفصل اثنا عشر، وهي: إيَّاي، وإيَّانا، وإيَّاكَ، وإيَّاكِ، وإيَّاكما، وإيَّاكم، وإيَّاكُنَّ، وإيَّاه، وإيَّاها، وإيَّاهما، وإيَّاهم، وإيَّاهُنَّ.

            Yang kedua adalah al Maf’ulu bihi secara Mudzmar, maksud dari al Maf’ulu bihi secara Mudzmar adalah al Maf’ulu bihi yang jatuh pada kaimat isem dzamir baik mutashil ataupun munfashil.
           
            Sedangkan pembagian al Maf’ulu bihi bila ditinjau kepada posisi al Maf’ulu bihi, maka al Maf’ulu bihi terbagi dalam tiga macam pembagian sebagai berikut:
1.      al Maf’ulu bihi Muakkhar ‘anil Fi’il


و اْلأَصلُ فِى المَفْعُولِ بِهِ أَن يَتَأَخَّرَ عَنِ الْفِعْلِ نحو فَتَحَ زَيْدٌ الْبَابَ
3

al Maf’ulu bihi Muakkhar ‘anil Fi’Il adalah posisi dasar dari al Maf’ulu bihi yaitu posisi tertakhir dari Fi’Il dan Fa’il, sangat banyak contoh yang menerapkan metode ini, hal tersebut disebakan karena penerapan seperti ini sangat mudah difahami oleh pemula.

2. al Maf’ulu bihi al Mutawassat baina Fi’Il wa al Fa’il
          
وَ قَدْ يَتَوَسَّطُ بَيْنَ اْلفِعْلِ وَالْفَاعِلِ جَوَازًا نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى وَلَقَدْ جَاءَ آَلَ فِرْعَوْنَ اْلنَذْرُ, وَوُجُوْبًا نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى شَغَلَتْنَا اَمْوَالُنَا وَاَهْلُنَا
            al Maf’ulu bihi al Mutawassat baina Fi’Il wa al Fa’il merupakan posisi yang kedua yang boleh diterapkan pada al Maf’ulu bihi, pada dasarnya al Maf’ulu bihi harus tetap berada di posisi akhir, namun al Maf’ulu bihi boleh juga untuk di letakkan pada posisi pertengahan antara Fi’Il dan al Fa’il, hal ini dibolehkan pada al Maf’ulu bihi disebabkan pada al Qur’an dan sunnah terdapat penerapan sedemikian.

            3. al Maf’ulu bihi al Mutaqaddam ‘aanil Fi’Il wa al Fa’il

وَ قَدْ يَتَقَدَّمُ عَنِ اْلفِعْلِ وَاْلفَاعِلِ نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَ اِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
al Maf’ulu bihi al Mutawassat baina Fi’Il wa al Fa’il adalah penerapan yang terakhir yang bisa digunakan pada al Maf’ulu bihi, pada penerapan ini al Maf’ulu bihi berada pada posisi pengawalan susunan al Jumlatul Fi’liyyah.

C. Macam-macam Contoh al Maf’ulu bihi
            Terdapat berbagai macam contoh al Maf’ulu bihi dalam al Qur’an dan sunnah, untuk dapat memahami contoh-contoh tersebut, maka sangat dianjurkan untuk para pemula agar memahami penerapan al Maf’ulu bihi  yang telah terdahulu diatas, di antara contoh-contoh al Maf’ulu bihi dapat kita uraikan sebagai berikut:

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْناً وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقامِ إِبْراهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنا إِلى إِبْراهِيمَ وَإِسْماعِيلَ أَنْ طَهِّرا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ


4
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْراهِيمُ الْقَواعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْماعِيلُ رَبَّنا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

وَما كانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنا ذُنُوبَنا وَإِسْرافَنا فِي أَمْرِنا وَثَبِّتْ أَقْدامَنا وَانْصُرْنا عَلَى الْقَوْمِ الْكافِرِينَ




KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
·         al Maf’ulu bihi merupakan salah satu bentuk penyusunan bahasa dalam ilmu Nahwu, maka sangat dianjurkan kepada kita para pemula untuk mengenali dan memahami al Maf’ulu bihi ini.
·         al Maf’ulu bihi memiliki banyak kegunaan dalam jurusan bahasa arab,maka sangat penting mempelajarinya bagi kita para pemula.





DAFTAR PUSTAKA



Al Mutammimah al Jurummiyah cet al Haramain hal 03 jilid 02
Sang Pangeran Nahwu cet Qalam Ponpes Lirboyo










5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Khilafiyyah Dalam Ilmu Qalam

   MAKALAH ILMU KALAM DI SUSUN OLEH RIDHA ZUHAIMI DAN ZULKARNAINI USMAN...